Jumat, 30 Mei 2014

Jatah Kursi PKS Berkurang, Dari 8 Menjadi 5

PEROLEHAN jumlah kursi PKS Kabupaten Bekasi di parlemen berkurang tiga. Jika hasil Pileg 2009 lalu mendapat delapan kursi, kini hanya mampu mempertahankan lima kursi di parlemen.

Menurunnya jumlah perolehan kursi menurut Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, M Nuh, karena sikap masyarakat yang pragmatis. Kata dia, uang memiliki peran menggiring masyarakat memilih partai atau Caleg tertentu.

’’Sudah menjadi rahasia umum kalau di Pileg ada penggiringan pemilih menggunakan dana, itu memang kentara dan presisi, sehingga pemilih yang tersentuh dana maka memilih sesuai yang diarahkan,” ungkapnya.

Pelaksanaan Pileg 2014, dianggap Nuh juga seperti pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Pasalnya, banyak Caleg dari partai lain yang merupakan mantan kepala desa sehingga memiliki dukungan yang kuat.

’’Pileg 2014 nuansanya seperti Pilkades, karena memang yang menjadi Caleg banyak juga yang mantan kepala desa, dan kepala desa itu memiliki jaringan keluarga yang kuat, dan juga dana yang kuat,” ungkapnya.

Namun di balik itu semua, menurunnya perolehan kursi parlemen di DPRD Kabupaten Bekasi kata Nuh, karena masyarakat yang merasa dendam. Menurutnya, pemberitaan media massa terkait kinerja dewan yang buruk membuat masyarakat menghukum Caleg, khususnya incumbent.

’’Hasil analisanya sepertinya masyarakat dendam, karena fenomena di media yang kerap memberitakan keburukan dewan sehingga masyarakat tidak memilih, tapi ada juga pendapat yang mengatakan di Pileg ini bukan pesta rakyat tapi rakyat pesta,” katanya.

Hasil Pileg 2014 menjadi bahan evaluasi DPD PKS Kabupaten Bekasi. Beberapa gambaran evaluasi telah didapat, seperti sikap masyarakat yang cenderung pragmatis.

’’Selain sebagai evaluasi kami, ke depan juga kami berharap persoalan ini akan menjadi catatan Panwas karena banyak sekali temuan seperti money politic, kalau tidak ada temuan berarti kemandulan,” tuturnya.

(Sumber :gobekasi.co)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar